Ada inbox masuk kepada saya bertanya, sah-kah khutbah jumat yang tidak menggunakan bahasa Arab???
Bismillahirrahmsinrrahim
Pertama kita harus tahu dulu rukun khutbah. Yaitu ada lima
• Membaca Hamdalah
• Sholawat atas Rasulullah SAW
• Wasiat kepada umat Islam supaya bertakwa
Sementara ini, tiga rukun ini harus dipenuhi dalam dua kali khutbah sedangkan dua rukun setelahnya, boleh dilakukan di khutbah pertama maupun ke dua. Yaitu:
• Membaca Ayat Al Quran
• Berdoa untuk Umat Islam
Dalam mazhab Syafi’i, yang langsung saya kutip dari kitab Nihayatul Muhtaj Syarah Minhaj karya Imam Ramli, cetakan Dar Ihya at Turats Al Arabi, Beirut Lebanon. Jilid dua Halaman 192. Bahwa :Syarat Khutbah harus berbahasa Arab, ada dua pendapat. Ada yang mengatakan yang wajib hanya lima rukun di atas, ada yang mengatakan semua isi khutbah harus berbahasa Arab.
Ini dikutip dari referensi pertama. Dalam referensi ke dua sebagai berikut :
Dalam Kitab Al Fiqh ala Mazhabul Arbaah, karya Imam Abdurrahman Al Jazairi, cetakan Dar al Isryad, jilid 1 halaman 346, mengenai Wajib kah berbahasa Arab dalam Khutbah Jumat? Ada 4 pendapat.
• Mazhab Hanafi : Boleh tidak menggunakan Bahasa Arab dalam Khutbah Jumat, walaupun sebenarnya mampu berbahasa Arab, jamaah nya orang Arab atau bukan Arab sama saja.
• Mazhab Maliki : Syarat Khutbah Jumat harus berbahasa Arab, meski jamaah bukan org arab. Jika tidak ada org yang bisa berkhutbah dg bahasa Arab, maka semua org yang ada di masjid itu atau desa itu tidak wajib sholat jumat.
• Mazhab Syafi’i: Jika jamaah nya org Arab, maka harus berbahasa Arab selama mampu belajar bahasa arab yang benar, jika tidak mampu maka boleh dg selain bahasa arab. Namun jika jamaah nya bukan org arab, maka secara mutlak tidak harus berbahasa Arab. Kecuali Ayat Al Quran. Tidak boleh dibaca kecuali dg Bahasa Arab.
• Mazhab Hambali: Tidak sah Khutbah yang tidak berbahasa Arab jika sebenarnya ada yang mampu berbahasa Arab, jika tidak ada yang bisa bahasa Arab, maka boleh tidak dengan bahasa Arab, yaitu dg bahasa yang dipahami. Namun, Ayat Al Quran tidak boleh dibaca terjemahannya, khusus al Quran harus tetap berbahasa Arab. Wallahua’lam
Cairo, 15 Agustus 2018
Ali Afifi Al-Azhari