Benarkah Rasulullah SAW hadir di saat Mahallul Qiyam pada pembacaan Maulid Nabi ?
Juni 19, 2017
Riwayat Abuya Sayyid Ahmad al-Maliky dari Ayahanda Abuya Sayyid Muhammad Al-Maliky
Benarkah Rasulullah SAW hadir pada saat Mahallu Qiyam?
Abuya Sayyid Ahmad bin Muhammad Alawi al-Maliky berkata:
"Ayahanda Sayyid Muhammad al-Maliky pernah berkata kepadaku “
Jikalau ada yang mengatakan kepadamu bahwa Nabi SAW hadir pada saat Mahallul
Qiyam (Berdiri saat pembacaan Mualid Nabi), ataupun berkeyakinan Nabi muncul
ataupun lainnya, maka janganlah percaya hal itu. hanya saja kita berdiri pada
saat itu (Mahallul Qiyam) adalah sebagai ungkapan bahagia kita atas detik-detik
kabar kelahirannya Rasulullah SAW. Ketika kau diberi kabar gembira, pastilah
kau akan terkejut kemudian berdiri, sungguh itu adalah kegembiraan yang agung.
Maka dari itulah, berdiri di saat Mahallul Qiyam bukanlah
hal ibadah, atau perkara wajib, ataupun karena hadirnya jasad Nabi SAW, sekali
lagi tidak, justru sebaliknya perkataan demikian adalah bentuk su’ul adab (Akhlah
buruk) terhadap Rasulullah SAW. Nabi berada di sana, di tempat yang barokah nan
suci, dengan cahaya yang diberikan Allah SWT, di atas kerajaan yang agung dari
Allah, kemudian mendatangi kita di sini dengan jasadnya?.. sungguh itu tidaklah
benar. Perkataan ini, kalaupun ada yang mengatakan demiakian, maka sesungguhnya orang tersebut tidak memaami
substansi dari berdiri tatkala Mahallul Qiyam. Berdiri adalah salahsatu dari
ungkapan bahagia atas kelahiran Nebi besar Muhammad SAW, sebagaimana yang
dikatakan seorang penyair ;
من فرط ما قد سرني أبكاني
Sebagaimana seorang bisa saja menangis dikarenakan besarnya
rasa bahagia, maka tidaklah salah jika ada yang mengungkapkan kebahagiaannya
dengan berdiri". Wallahua’lam.
Versi youtube: https://www.youtube.com/watch?v=Ut4Ldgr1VVk&t=1234s
*Diterjemahkan oleh Ali Afifi, Santri Abuya.
Komentar penulis: Kalaupun ada cerita dari para Wali atau seorang ulama pernah bertemu Rasulullah dalam keadaan terbangun, ruh atau jasad nabi secara langsung, maka hal itu bukanlah hal yang mustahil apalagi tahayyul. Rasulullah bisa saja mengunjungi umatnya kapan dan di mana saja termasuk saat Mahallul Qiyam tentunya atas izin Allah SWT.
Adapun yang dibantah oleh Abuya dalam ceramah di atas adalah alasan mengapa kita berdiri saat MAhallul Qiyam, sebagian orang berkeyakinan karean Rasulullah akan hadir ataupun sebagainya, namun dalam keyakinan Ahlussunnah Wal Jamaah kita berdiri tidaklah lain sebagai bentuk kegembiraan atas lahirnya RAsulullah SAW.
0 komentar