Diriwayatkan oleh an-Namiri dari jalur at-Tahawi. Dari Abdullah bin al-Hakam, ia berkata: "Aku melihat Imam Syafii ra. dalam mimpi, lalu aku bertanya kepadanya: Apa yang Allah lakukan kepadamu di alam barzakh?" 

Imam Syafii menjawab: "Allah telah Merahmatiku dan Mengampuniku. Kemudian aku disambut di surga-Nya, sebagaimana pengantin baru."

Aku bertanya kembali: " Bagaimana engkau bisa sampai di derajat ini? " 

Imam Syafii menjawab: " Karena Sholawat yang aku tulis di buku (ar-Risalah).  

" Bagaimana bunyi sholawat itu?" 

Imam Syafii: 

وصلى الله على محمد (صلى الله عليه وسلم) عددما ذكره الذاكرون وعددما غفل عن ذكره الغافلون.. . 

"Kemudian, ketika aku terbangun dari tidurku. Aku mengambil buku ar-Risalah, dan ternyata sholawat itu benar adanya sebagaimana yang dibacakan Syafii"

Ketika membaca kisah ini, saya lansung membuka kitab Risalah Imam Syafii, dan sayapun menemukan apa yang ditemukan dalam cerita di atas. 

Kisah hampir serupa, jika diriwayatkan dari Imam al-Baihaqi, ada seorang yang melihat Imam Syafii ra dalam mimpi. Bertanya seperti pertanyaan di atas.  Imam Syafii menjawab: 

"Allah mengampuniku".  

"Dengan apa? "

" Dengan lima kalimat aku bershalawat atas Baginda Nabi Muhammad saw". 

"Bagaimana buyinya?"

Imam Syafii menjawab: 

اللهم صل على محمد عدد من صلى عليه،  وصل على محمد بعدد من لم يصل عليه، وصل على محمد كما أمرت أن يصلى عليه، وصلى على محمد كما تحب أن يصلى عليه، وصل على محمد كما تنبغي أن يصلى عليه. 

Dua kisah diatas menandakan, bahwa kita tidak tahu amal apa yang kelak menjadi manfaat untuk kita. Bisa jadi jutaan uang, segudang kebaikan yang kita lakukan, tak ada gunanya karena tidak adanya keikhlasan dalam hati. Dari kisah ini juga, kita bisa mengetahui, seberapa besar manfaat dari bersholawat kepada Baginda Nabi Muhammad saw. Semoga kita dikumpulkan bersama orang-orang Solih. 

Kairo, 8 September 2020

Ali Afifi Al-Azhari