Abuya Sayyid Muhammad Masih Hidup

Juni 14, 2017


Abuya Masih Hidup

Dalam bukunya yang berjudul "Manjah as-Salaf fi Fahmi an-Nushus" Abuya menyindir kelompok yang menganggap kematian seseorang--termasuk Rasulullah SAW--sebagai akhir dari segalanya, sebab--menurut mereka--Rasulullah sama saja dengan manusia pada umumnya, hidup, meninggal, menjadi debu usang yang tak berguna. Landasan kaum ini bukan main-main, Al-Quran "Innaka Mayyitun wa innahum Mayyitun" (Az Zumar: 3). ditambah lagi Khutbah Sayyidna Abu Bakar saat hari kewafatan Nabi SAW, "Barangsiapa yang menyembah Muhammad, sesungguhnya dia telah mati. Dan barangsiapa yang menyembah Allah, sesungguhnya Allah Maha Hidup tak akan pernah mati". Dengan dua dalil ini semakin bahagia mereka. Dan atas landasan inilah yang membuat mereka bersikukuh memungkiri Tawassul danTabarruk kepada Rasulullah SAW.
Menurut Abuya, yang mengatakan bahwa setelah Rasulullah wafat jasadnya tidak lagi berguna, sama halnya dengan pemahaman Jahiliyah. Sebab orang di zaman Jahiliah memungkiri kehidupan setelah kematian, menganggap dengan kematian seseorang hilanglah kemuliaannya, sirnalah keagungannya.
Coba bandingkan dengan pemahaman Ulama original dengan Ulama "Gadungan", Ulama Original mempercayai Rasullullah masih hidup, dan tidak ada perbedaan antara masa hidup dan masa "Kewafatan" Rasulullah SAW. Allah SWT mengabarkan bahwa para Syuhada yang gugur dalam peperangan tidaklah wafat, mereka hidup dan diberi rezeki, apalagi para Nabi??
Bukan hanya Para Syuhada dan para Nabi, Para Ulama dan para Wali juga masih hidup dalam makam mereka, menjawab salam kita tatkala ziarah, mendoakan kita tatkala kita meminta doa, dan memberi Syafaat kita kelak di padang Mahsyar.
Memperingati Haul ke-13 Abuya yang wafat pada 15 Ramadhan, marilah kita kirimkan Al-Faihah dan bacaan Al-Quran kepada Beliau, serta guru-guru beliau Sayyid Alawi, SAyyid Abbas dan semua Ulama Ahlussunnah Wal Jamaah. Abuya tidak wafat, ilmunya tidak terhenti, dan kemuliannya tidak sirna. Justru dunia Baezakh lebih tajam dibanding Dania kita. Abuya hudup bersama kita, dalam dada kita.
oleh Ali Afifi, Santri Abuya
Cairo, Al-Azhar 15 Ramadhan 1438 H.

You Might Also Like

0 komentar

aLi_afifi_alazhari