komentar Ulama Al Azhar Tentang Abuya

Juli 31, 2018






Para ulama dan tokoh memberikankalimat selamat atas keberhasilan Abuya, serta memberikan wejangan bagi para hadirin. Syekh Usamah Sayyid Al Azhari menyampaikan sambutan yang begitu hangat:  
“ Alhamdlillah pada sore hari ini, kita sedang kedatangan seorang ‘Alim dari negeri Hijaz, Sang mulia, putra seorang  mulia, cucu seorang mulia, cicit seorang muia, seorang yang dibesarkan di pangkuan para ulama, yang bersambung sanadnya, penyambung tali keturunan mulia Rasulullah SAW, Al ‘Allamah as Sayyid Ahmad bin Muhammad bin Alawi bin Abbas bin Abdul ‘Aziz al Maliki al Hasani al Makki. Putra dari guru kita semua, imam kita semua, as Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki, Sang Imam Ahlussunnah di zamannya, Sang Muhaddis paling ‘Alim di Hijaz, somoga rahmat Allah selalu tercurahkan untuk beliau.” Kemudian Syekh Usamah melanjutkan, “Saya sering kali bertemu dengan Sayyid Ahmad dalam banyak even, salahsatunya beberapa tahun lalu di Malaysia. Saya melihat begitu besar penghormatan para Ulama, santri dan masyarakat kepada Sayyid Ahmad. Saya sangat terpukau bergitu besarnya keluraga Maliki ini di mata umat manusia terutama Tanah Melayu”. Dan Syekh Usamah mengakhiri kalimatnya dengan, “Wahai Sayyid, sekali lagi kami ucapkan selamat kepadamu, bumi Mesir dan Al Azhar ikut bahagia. Mesir akan selalu menunggu kedatanganmu, dan InsyaAllah majlis seperti ini akan kita adakan lagi di Masjid Al Azhar, kita bersama-sama menunjung tinggi menara keilmuan Islam...”
Kemudian Sykeh Muhammad Mahmud Abu Hasyim juga menyampaikan sambutan, beliau bercerita, “Menghadiri sidang doktoral Sayyid Ahmad kemarin, saya jadi teringat dulu saat Ayah beliau; as Sayyid Muhammad Al Maliki disidang. Saya pada saat itu masih kecil, dipangku oleh Ayah saya. Biasanya, para Profesor yang menyidang akan memanggil penulis risalah dengan “Ya Tolib, ya Ibnana”. Namun berbeda halnya pada Sayyid Muhammad,  tidak ada yang memanggil Sayyid Muhammad dengan panggilan tadi melainkan dengan panggilan “Ya Sayyid” (yang mulia). Hal serupa juga sebagaimana kita lihat pada sayyid Ahmad kemarin. Meski kita lihat sidang terihat sangat panas, bahkan pembanding “seakan kasar” dalam menyidang dan memberi pertanyaan, saya tidak mendengar mereka memanggil Sayyid Ahmad dengan panggilan Ya Tolib atau ya Walad, melainkan Ya Sayyid.” Serentak para masyaikh mengatakan “Allah...”.

“Keesokan hari setelah sidang Sayyid Muhammad, (Syekh Muhammad Abu Hasyim melanjutkan) biasanya seorang murid memberikan hadiah kepada sang pembimbing risalah, dan membuat sebuah acara perayaan. namun Syekh Husaini (pembimbing Abuya Muhammad) mengatakan, “Aku yang akan mengadakan perayaan dan memberi Sayyid Muhammad hadiah, sebagai bentuk penghormatanku kepada beliau”. Pada hari itu juga, Sykeh Husaini mengundang kami untuk merayakan kelulusan Sayyid Muhammad, setelah sampai di rumah beliau, kami semua berdiri untuk menyambut kedatangan Sayyid Muammad, dan bersama kami juga istri Syekh Husaini, yang mana beliau adalah putri dari Syekh Abdul Halim Mahmud; Grand Syaikh Al Azhar. Saat bertemu dengan putri Syekh Abdul Halim, Sayyid Muhammad berkata, ‘Sebenarnya aku tidak bersalaman dengan perempuan, tapi dengan putri Syekh Abul Halim itu tidak berlaku’, dan beliau bersalaman dengan putri Sykeh Abdul Halim”.

Acara berjalan dengan syahdu, sebelum diakhiri dengan doa, Abuya sempat mengucapkan terimaskaih kembali kepada para Ulama atas antisipasi mereka, dalam pamungkas sambutannya Abuya mengatakan,  “Saya merasa bangga bisa bernisbah kepada Al Azhar, saya sangat bahagia dengan “syahadah” dari Al Azhar ini.  Dan majlis pun dikahiri dengan pemberian cindera mata dari Menteri Wakaf  Mesir kepada Abuya.

You Might Also Like

0 komentar

aLi_afifi_alazhari