Kisah Si Lidah Putus

Mei 13, 2020


Si Lidah Putus

Di salah satu majlisnya, Habib Umar bin Hafidz bercerita tentang seorang lelaki asal Yaman, yang hidup sekitar abad ke 6 hijriyah. Lelaki tersebut bernama Umar bin al-Mubarak.  Orang-orang Yaman memberinya julukan "Si Lidah Putus".

Cerita ini berasal dari sebuah kejadian yang menimpa lelaki tadi.  Suatu hari ia datang ke Madinah untuk berziarah kepada Baginda Nabi Muhammad Saw.  Sata berziarah, ia melantunkan syair dan pujian kepada Nabi, keluarga Nabi dan para sahabat.

Tepat di samping lelaki itu, ada seorang pria yang merasa tidak suka dengan pujian terhadap Para Sahabat. Ia sangat membenci para Sahabat Nabi.

Saat si penyair tadi keluar dari masjid, pria yang tadinya membenci apa yang dilakukan itu kemudian memanggilnya seraya berkata:
"Apakah engkau yang tadi melantunkan puisi pujian? "

" ia" jawab lelaki bernama Umar itu.

"Aku ingin mengajakmu ke rumahku, untuk sekedar beristirahat dan bertamu".

"baiklah", jawab Umar menerima dengan senang hati.

Rumah lelaki tadi berada di luar Madinah, Umar tetap pergi bersamanya. Hingga keduanya sampai.

Setelah masuk ke dalam rumah, pria tadi mengancam Umar seraya berkata:
"Tadi aku mendengar mu memuji sahabat Nabi, aku akan menghukummu dengan dua hal yang harus kau pilih.  Akan kubunuh kau atau kupotong lidah mu".

Umar ketakutan dan terkejut, "Bukankah kau mengajakku untuk bertamu?"

"Tidak... Cepat pilih salah satu!! ".

Karena tak bisa melakukan apapun, Umar menyerah dan memilih untuk dipotong lidahnya.

Pria tadi memotong lidah Umar dan melemparkan lidah berlumur darah itu kepada Umar.

Umar sangat kesakitan, ia bersedih seraya kembali ke Madinah dan duduk di Raudhah dekat makam Nabi Muhammad Saw. Kemudian Umar tertidur...

Dalam tidurnya Umar bermimpi melihat Rasulullah saw, beliau berkata kepadanya:
"berikan lidahmu kepadaku".
Umar memberikan lidahnya.
"bukalah mulutmu"
Umar membuka mulutnya.

Kemudian Rasulullah memasukkan lidah yang terpotong itu ke mulut Umar, tiba tiba ia terjaga dan terkejut.

Lidah berlumuran darah yang ada di tangannya kembali ke mulutnya sebagaimana sedia kala.  Ini atas berkah Rasulullah saw dan atas izin Allah swt.

Ketiak Umar kembali ke kampung halamannya, orang-orang memberinya julukan "Si Lidah putus".

Penerjemah: Ali Afifi (santri Habib Umar bin Hafidz)

Sumber:
https://www.facebook.com/100028296816652/posts/547280712891818/

You Might Also Like

0 komentar

aLi_afifi_alazhari