Bagi pecinta, memuji Rasulullah pun merasa tidak sopan.
Rasulullah SAW adalah makhluk paling mulia, bahkan dalam keyakinan Ahlussnnah, Nabi lebih mulia daripada Malaikat. Maka tak aneh jika Abuya Sayyid Muhammad Al Maliki mengatakan, yang beliau nukil dari Qodhi 'iyadh:
الإجماع على أن محل قبر المصطفى صلى الله عليه وسلم أفضل البقاع الأرضية حتى الكعبة.
(الدخائر المحمدية، ص. ١٣٦)
Konsensus Ulama bahwa tempat makam Rasulullah saw adalah tempat yang paling mulia di bumi, bahkan lebih mulia daripada Ka'bah.
Bagi umat islam, Nabi adalah segala dari segalanya, lebih mulia dari segalanya. Tidak sopan mensifati Nabi Muhammad dengan sifat yang tidak sopan seperti "Rembes" dan sebagainya. Bahkan, bagi pecinta, memuji Nabi dengan pujian paling mulia pun masih tidak sopan. Seorang penyair berkata:
عذرا رسول الله إن قصرت في وصف فإن جمالكم لن يوصفا
والله لو جدّ العباقر كلهم في وصف أفضال لكم لـن يعرفـا
"Mohon maaf wahai Rasulullah... Jika diri ini memujimu dengan pujian indah, sedangkan kemuliaanmu tidak mungkin sepenuhnya disifati..
...Demi Allah, seandainya semua orang orang pintar mensifati kemuliaanmu, mereka tidak akan pernah mengetahui kemuliaanmu yang sebenar-benarnya."
Dari sini, masih pantaskah kita mensifati Nabi dengan hal yang tidak sopan?? Sedangkan orang orang solih sudah sibuk memuliakan apa apa yang berkaitan dengan Nabi, mulai dari Sunnahnya, cara berpakaiannya, cara berinteraksinya, mencintai keturunannya, Sahabatnya.
Apalagi Nabi Muhammad itu sendiri, tentu mencintainya sudah lebih dari memuliakan apapun...
Dalam hal pencacian kepada Nabi Saw, diriwayatkan Imam Malik pernah berkata:
وقد أفتى العلماء بكفر كلِّ وَصفٍ فيه إشعارٌ بتنقُّصِ قدرِ الرسول صلى الله عليه وسلم ولو لم يكن صريحا في ذلك ، حتى روى ابن وهب عن الإمام مالك رحمه الله :
" مَن قال : إن رداء النبي صلى الله عليه وسلم وَسِخ - وأراد به عَيْبه - قُتل [ ]
" Para ulama telah berfatwa, kafirnya seseorang yang menaifati Nabi dengan sifat yang disinyalir sebagai bentuk pengurangan atas kemuliaannya, meski tidak secara jelas. Dan diriwayatkan dari Imam Maliki ra:
" siapa yang mengatakan 'Selendang Nabi kotor (dengan tujuan memperlihatkan aib Nabi) maka orang tersebut harus dibunuh".
Semoga kita semua dikumpulkan bersama Nabi Muhammad, bukan termasuk yang dijauhkan dari Nabi Muhammad. Seorang sahabat Nabi menangis saat dikabarkan kepadanya bahwa ia akan masuk surga, namun tidak setingkat dengan Rasulullah. "Apalah guna aku berada di surga jika tidak bertemu Rasulullah...".
Kemudian Rasulullah memanggilnya seraya berkata: "Engkau bersama orang yang kau cintai".
#KamibersamaRasulullahSAW
Cairo, 3 Des 2019