Bangga dengan Islam dan Timur

Maret 09, 2021

 




Beberapa kalangan liberal bangga dan silau dengan peradaban Barat, bahwa kemajuan, teknologi, kebebasan, politik, pendidikan, sekularisme dan pemikiran di sana lebih maju dibanding negara Timur, khusunya yang meyoritas berpenduduk Muslim. Padahal, Barat tidak memilki peradaban sejarah. Sejarah mereka kelam, merekapun mengakui itu.
Sedangkan kita, Muslim, kita punya turats klasik, ensokloprdia pemikiran, dan ilmu pengetahuan. Hingga saat ini masih banyak manuskrip-manuskrip kita yang belum dicetak ulang, kita punya peninggalan masa lalu yang belum tergali. Bukan Karena tak dihiraukan, tapi saking banyaknya. Kita punya peninggalan agung, berupa arsitektur kuno sebagai bukti bisu era keemasan. Kita punya peradaban akhlak, peradaban Ilahi, bahwa manusia diutus ke bumi untuk memakmurkannya, menyembah Penciptanya.
Islam nemiliki al-Quran dan Sunnah. Dari dua sumber wahyu inilah, tradisi keilmuan dikembangkan. Maka lahirlah ilmu-ilmu bahasa dan sastra mulai dari Kata Bahasa (Ma'ajim), lingustik (Ilm al-Lughoh), gramatika (Nahwu-Sharraf), Sitilistik (Balaghah), literatur (Adab) dsb. Lahir juga ilmu-ilmu logika, yang fokus pada dunia akal. Seperti Ilmu Kalam (teologi), Ushul Fikih, Filsafat Islam, dsb. Untuk menjaga orisinilitas teks kita punya sanad, setiap sarjana memilki silsilah guru yang tersambung hingga Rasulullah saw. Menjaga keaslian teks kita punya ilmu Hadis di semua cabangnya: Mustolah, Riwayah, Rijalul Hadis, Jarh Wa Ta'dil, 'Ilal, dsb. Dalam bidang interpretasi kita punya Ilmu Tafsir, Ulumul Quran, Syarah Hadis dsb. Belum lagi dalam ilmu-ilmu lainnya, kedokteran, astronomi, sains, geografi, fisika, matematika dsb.
Lalu mengapa harus minder kepada peradaban Barat dan menjadikannya kiblat. Mengapa harus mengadopsi Hermenautika, Sekularisme, Marxisme, mengapa bangga dengan produk Orientalisme, kajian Barat?



Coba kita bandingkan, ada tiga Universitas tertua di Europa, Oxford University di Inggris, Sorbone University di Prancis, dan Bologna University di Italia. Dari tiga universitas itu, University of Bologna adalah yang tertua, dibangun pada tahun 1119 M. Sedangkan Universitas Al-Azhar di Kairo, sudah tegak 149 tahun sebelumnya, yaitu tahun 972 M.
Jauh sebelum Al-Azhar, di Maroko sudah dibangun Universitas tertua, oleh Seorang wanita bernama Fatimah al-Fikhriyah, pada tahun 841 M. Dan 980 setelahnya di Amerika, baru dibangun universitas untuk wanita pada 1821 M. Bandingkan Sejak Islam ada, istri-istri Nabi Muhammad sudah mengajar, menjadi guru, memberikan fatwa. Di America, wanita baru boleh mengajar setelah 20 tahun didirikannya universitas tadi.
Kami diajarkan untuk mengambil faidah, kebenaran, serta hikmah darimanapun itu, termasuk dari Barat. Kita adalah umat yang terbuka, open minded, dan berbaur. Sebab Tuhan kita memerintahkan untuk saling mengenal, saling bertukar ide dan pikiran.



Akan tetapi kita diajarkan untuk menempatkan segala hal pada tempatnya. Tidak mengadopsi metodelogi yang bertentangan dengan dogma agama. Tidak mentransfer pemikiran yang berbeda background. Peradaban akhlak kita luhur, politik kita musyawarah dan kesepakatan. Kemajuan ilmu kita adalah membaca, menganalisa, meneliti dan objektif.
Tulisan ini tidak bermaksud merendahkan bangsa apapun, Karena sejatinya manusia diciptakan untuk saling memberi manfaat, saling mengenal dan saling amar ma'ruf nahi mungkar. Seriap kita harus terus berusaha untuk berkembang, maju membangun peradaban. Tampa merasa minder dengen bangsa lain. Terkhusus kita yang Muslim, sekali lagi kita adalah umat yang memilki jati diri.
Sekian


Ali Afifi Al-Azhari
Kairo, 9 Maret 2021

You Might Also Like

0 komentar

aLi_afifi_alazhari