Penolakan Atas Syariat Islam

Juni 19, 2017


Tipu Muslihat Aktivis Liberal dalam Menolak Syariat Islam
Oleh : Ali Afifi (Mahasiwa Universitas Al-Azhar Kairo)
Salah satu tipu muslihat aktivis sekuler liberal dalam menolak syariat Islam adalah dengan menggunting ajaran islam dari bentuk aslinya menjadi bagian-bagian kecil. Setelah memotongnya menjadi bagian-bagian tertentu, kemudian menghimpunnya menjadi satu kesatuan yang sangat bengis.
Misalnya mengekspose pada dunia, hukum Islam berupa potong tangan, rajam, pukulan 70 kali, 100 kali, qishas, perang, perbudakan dan semisalnya tidak berprikemnusiaan.
Jelas saja, sebab bangunan aslinya telah terpotong-potong.
Dokter bedah bisa saja dianggap tidak berkemanusiaan saat merobek badan pasien untuk dioperasi, sebab tujuan merobek itu sudah dilupakan dan dibuang. Ibu akan dianggap tidak menyayangi anak saat mencubitnya atau memukulnya karena tidak sholat, tidak mengerjakan Pr, atau tak mau belajar, karena tujuan mulia ibu dinegasikan dan dianggap tidak ada. Karena kebodohan terhadap tujuan mulai ibu inilah, badan perlindungan anak Indoensia melarang orangtua memukul anaknya "yang nakal".
Dari sinilah kemudian lahir sifat Islampobia di mata masayarakat awam, karena mereka melihat Islam hanya dari satu sisi. Padahal jika kita cermati firman Allah, " Wa lakum fil Qoshas hayatun" (Dalam Qishas terdapat Kehidupan), bukan qishas yang ditekankan , tetapi supaya pembunuhan itu sendirilah yang harus dihentikan.
Peperangan dalam Islam disyariatkan saat musuh menyerang, bukan untuk menyerang musuh. Tapi yang digambarkan Islam adalah agama yang tersebar dengan perang.
Memahami islam tidak secara komprehensif adalah cikal-bakal kesalahpahaman yang tak berkesudahan. Sebab itulah pahami dulu sebelum berbicara didepan publik.
Cairo,10 Mei 2017

You Might Also Like

0 komentar

aLi_afifi_alazhari