Jangan penah galau dengan masa lalu,
jangan pernah putus asa dengan masa depan. Masa lalu dan masa depan adalah
gambaran bagi kita. Saat kita melihat lembaran lama yang kusam, bagaimana kita
bisa membuka lembaran baru yang indah, di masa lalu kita prnah berbuat suatu
kesalahan, bagaimana dengannya kita belajar dan berusaha untuk tidak
mengulanginya. Itulah ciri orang yang cerdas. Demikian juga saat kau melihat
masa lalu yang terbilang baik, lalu bagiamana kau bisa menjadi lebih baik. Dulu
kita bisa mendapatkan keuntungan sebesar sepuluh juta, mengapa kita tidak
mencari keuntungan yang lebih banyak
hingga mencapai seratus juta dab lebih banyak?.
Jangan pernah merasa puas
dengan apa yang kau kerjakan, bisa jadi keberhasilanmu adalah sebab dari
kegagalamu, saat kau merasa berhasil, kau akan santai-santai saja, hingga kau
tertinggal kereta. Dan jangan pernah merasa putus asa dengan kesalahan dan
kegagalan yang kau perbuat, siapa tahu kegagalan itu justru menjadi bahan
pembakar semangat yang lebih besar hingga kau dapat berjalan lebih juah lagi.
Pelajarilah
lembaran lamamu, pelajari hingga kau bisa lebih baik dari pada kemarin.
Bukankah Nabi telah bersabda bahwa barang siapa yang hari ini lebih buruk
daripada hari kemarin sebagai ornag yang celaka, barang siapa yang hari ini
sama dengan hari kemarin maka dia termasuk orang yang rugi, dan barang siapa
yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka dia termasuk orang-orag yag
berutung. Berusahalah menjadikan lembaranmu seindah mungkin, terutama lembaran yang
selanjutnya hingga kau sampai pada lembaran akhir, sebab itulah yang akan
terlihat jelas. Lembaran yang hampir
mencapai akhir, lembaran yang di sanalah kau merasa dirimu adalah dirimu yang
sebenarnya.
Bagaimana kau mengakhiri
cerita hidupmu, apakah kau termasuk orang yang sukses atau buntung. Maka dari
itulah, orang-orang sholeh senantiasa berdoa agar diberikan khusnul kahtimah,
ahir hidup yang indah. Mereka selalu berlindung kepada Tuhan dari kebaikan di
awal namun berubah menjadi jelek di akhir. Nauzbillah.. Jangan pernah
sibuk melihat lembaran orang lain, apa yang mereka tulis dalam lembaran itu, demikianlah mereka meninginikan takdir mereka masing-masing, apa yang mereka
tulis di dalam lembaran tersebut, demikianlah mereka akan dapatkan. Jangan
pernah meremehkan orang lain yang memiliki masa lalu yang tidak baik, sebeb
bisa saja dia akan berubah pada lembaran sebelum akhir.
Setelah lembaran itu
penuh dengan tuisan, semua cerita hidupmu sudah tertulis dengan lengkap, kau
juga telah merasakan hasil dan kerugian dari apa yang kau lakukan. Diantara
manusia ada yang tak mau bagkit, sehigga mereka tetap terjatuh di dasar jurang.
Di antara mereka ada yang bangkit, bangun setelah terjatuh, menghiasi lembaran
baru dan meninggalkan lembaran lama. Merekaah orang-orang yang beruntung,
merekalah orang-orang yang sukses. kemudian, kini adalah waktunya bagimu menutup semua
lembaran-lembaranmu. Kau kan melihat cover akhir, cover itu tak berwarna, cover
itu terlihat transparan. Cover itu akan berwarna saat kau menutupnya. Sebab
yang terlihat adalah lembaran akhir. Apa yang kau tulis pada lembaran akhir,
maka itulah yang akan terlihat pada cover akhirmu. Jika akhir hidupmu kau
gunakan dengan baik, percayalah kau termasuk orang-orang yang baik walaupun
pada lembaran sebelumnya kau tulis tulisan yang jelek. Namun sebaliknya, sebaik
apapun tulisan yang kau tulis pada lembaran sebelumnya namun kau mengahirinya
dengan lembaran yang buruk, maka yang akan terlihat adalah lembaran buruk
tersebut.
Cairo, 1 Maret 2019